Sabtu, 20 November 2010

Maaf Tuan dan Nyonya lagi keluar Kota..

Ternyata semua sama saja ya...kalian,
datang dan pergi 
tanpa permisi
tanpa ada makna dan isi

Awalnya mengumbar derita lalu 
habis-habisan menjual iba
atau hanya sekedar pura-pura menyapa 
dan menawarkan apa yang kira-kira aku suka
timbunan karung itu rela diseret paksa 
lalu satu persatu dibuka isinya
macam-macam bentuknya

mainan airmata, 
kacamata penuh luka, 
simbah darah boneka,
sepeda rodatiga kecewa,
layangan putusasa
mobil-mobilan dengan remote duka
lara bunga bakung plastik

dan aku terkesan dengan semua yang kalian bawa
terpana dan terjaga
satu persatu aku ambil
satu perdua aku beli
satu pertiga aku simpan dan
satu perempat aku jaga 
dengan seksama
aku amati betul setiap bentuk dan rasanya
aku nikmati betul setiap auranya

seperti perkelahian di bar malam tempo hari
atau pertarungan jalanan yang kerap aku jalani
hantaman kepalan
gemeretak rahang terhantam
bersama darah,keringat dan airmata
yang menetes 
lalu menguap diserap lampu merkuri warna jingga
setiap luka
sakitnya
dan perih kalian
bagiku belum berasa apa-apa

kini kalian dimana?
semua ini untuk apa dan guna?
ah ternyata kalian sama saja
sales marketing yang saban hari diuber target 
dan poin penjualan
dan selisih surplus nilai barang
ah sekarang kalian sibuk akan hal itu

besok hari kalian pasti datang lagi
membawa karung
dan menawarkan apa yang kira-kira aku suka
'maaf tuan dan nyonya lagi keluar kota..'
sambil pura-pura menjadi tukang kebun
aku telah siap dengan argumen diplomasi basa-basi

sendirian dihalaman pura-pura
menyiram dan menata tanaman
'kembali saja nanti jika tuan dan nyonyaku membutuhkan'
.........
karena saya yakin dengan pikiran kalian
'tukang kebun bukan target market yang potensial'
                                    cianjur 29, Agustus 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar